Jumat, 15 November 2013

TULISAN 7 - PEMBELAJARAN KONSUMEN

Nama         :        Indah Restu Anjani
NPM          :        13211571
Kelas          :        3EA17
Mat-Kul     :        Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 7
BAB 7
PEMBELAJARAN KONSUMEN

       I.            PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran konsumen adalah suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya.. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu.

Ada beberapa elemen dasar dalam pembelajaran :

·        Motivasi
Konsep motivasi penting bagi teori pembelajaran ingatlah, motivasi didasarkan pada kebutuhan dan sasaran. Motivasi berlaku sebagai pemacu pembajaran.

·        Isyarat (tanda-tanda)
Isyarat merupakan stimuli yang memberikan arah berbagai motif ini. Isyarat membantu mengarahkan dorongan konsumen jika konsistensi dengan harapan-harapan konsumen.

·        Respon
Cara bereaksi para individu terhadap dorongan interval atau isyarat bagaimana mereka berperilaku akan membentuk respon mereka. Pembelajaran dapat terjadi bahkan ketika tanggapan tidak jelas.

·        Penguatan (Reinforcement)
Meningkatkan kemungkinan bahwa respon khusus akan terjadi di masa yang mendatang karena adanya berbagai isyarat atau stimuli khusus.

   II.            TEORI PEMBELAJARAN
Terdapat tiga teori besar yang menjelaskan belajar dan proses pembelajaran, yakni :
·        Teori Pembelajaran Perilaku
·        Teori Pembelajaran Kognitif
·        Teori Pembelajaran Observasional

III.            ILUSTRASI TEORI PEMBELAJARAN

1.     Ilustrasi dari classical conditioning(membiasakan)
-          Pavlov àeksperimen terhadap anjing
-          Membiasakan sesuatu kepada konsumen sehingga ada stimulus
2.     Ilustrasi dari instrumental conditioning(belajar dari kesalahan)
-          Jika suatu stimulus yang diberikan mendapat respon negative atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan datang (belajar dari kesalahan)
3.     Ilustrasi dari cognitive learning
-          konsumen berprilaku menyelesaikan masalah
-          Masalah tersebut diselesaikan dengan cara mencari informasi berbagai produk  yang mungkin menyelesaikan masalah yang di hadapi.

4.     Ilustrasi pembelajaran pasif
-          penerapannya pada media sebagai sarana memasang iklan  (produk dengan tingkat keterlibatan rendah.
-          Sebaiknya iklan menampilkan sisi lain tidak bersifat informasional tetapi berupa symbol-simbol dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.

 IV.            RELEVANSI PENGARUH PERILAKU dan COGNITIVE LEARNING pada PEMASARAN
Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.

    V.            LOYALITAS KONSUMEN
Loyalitas konsumen dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu loyalitas merek dan loyalitas toko.
Loyalitas merek bisa didefinisikan sebagai sikap menyenangi terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.
Terdapat dua pendekatan dalam mempelajari loyalitas merek. Pertama pendekatan instrumental conditioning, yang memandang bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu adalah menunjukkan loyalitas merek.
Pendekatan kedua yaitu didasarkan pada teori kognitif. Perilaku itu sendiri tidak merefleksikan loyalitas merek. Loyalitas menyatakan komitmen terhadap merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan oleh perilaku pembelian yang terus menerus.

Assael (1992) mengemukakan empat hal yang menunjukkan kecenderungan konsumen yang loyal sebagai berikut:

1)   konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri pada pilihannya.
2) konsumen yang lebih loyal mungkin merasakan tingkat risiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya.
3)   konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin loyal terhadap toko.
4)   kelompok konsumen yang minoritas cenderung untuk lebih loyal terhadap merek.
Sementara store loyalty perilaku konsistennya adalah dalam mengunjungi toko tempat konsumen bisa membeli produk yang diinginkan. Jika dalam loyalitas merek mereka loyal karena mereknya, dalam laoyalitas toko mereka loyal karena kualitas pelayanan yang diberikan oleh pengelola dan karyawan toko.

 VI.            PEMBELAJARAN VICARIOUS
Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek – aspek dari teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati tindakan orang lain.

SUMBER:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar