Nama : Indah Restu Anjani
NPM : 13211571
Kelas : 3EA17
Mat-Kul :
Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 13
BAB 13
PENYEBARAN INOVASI
I.
ELEMEN
DASAR dalam PROSES PENYEBARAN
Elemen dalam teori difusi inovasi ini terdiri
dari: inovasi, tipe saluran komunikasi, tingkat adopsi, dan sistem sosial.
Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat)
elemen pokok, yaitu:
(1) Inovasi: gagasan, tindakan, atau barang
yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur
secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide
dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep
baru dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.
(2) Saluran komunikasi: alat untuk
menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih
saluran komunikasi, sumber paling tidak perlu memperhatikan:
(a) tujuan
diadakannya komunikasi.
(b)
karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu
inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi
yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi
dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka
saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
(3) Jangka waktu: proses keputusan inovasi,
dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau
menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan
dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:
(a) proses
pengambilan keputusan inovasi,
(b)
keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima
inovasi, dan
(c)
kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
(4) Sistem sosial: kumpulan unit yang berbeda
secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam
rangka mencapai tujuan bersama.
Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers
(1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses
pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang
variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan
dari proses pengambilan keputusan inovasi. Variabel yang berpengaruh terhadap
tahapan difusi inovasi tersebut mencakup:
(1) atribut
inovasi (perceived atrribute of innovasion),
(2) jenis
keputusan inovasi (type of innovation decisions),
(3) saluran
komunikasi (communication channels),
(4) kondisi
sistem sosial (nature of social system), dan
(5) peran
agen perubah (change agents).
II.
PENGAPLIKASIAN
DEFINISI dari INOVASI
CONTOH APLIKASI INOVASI
PENDIDIKAN
Perkembangan
inovasi pendidikan pada tingkat pendidikan dasar khususnya sekolah dasar sudah
banyak dilakukan oleh para guru. Misalnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran
melalui pembelajaran terpadu; penulisan tujuan pembelajaran dengan perumusan
yang benar yaitu mengandung unsur Audience, Behavior, Condition, dan Degree; pendekatan pembelajaran
melalui cara belajar siswa aktif dan lain-lain seperti contoh di bawah ini.
Unversitas
Terbuka menyelenggarakan Program Penyetaraan DII Guru SD yang bertujuan untuk
meningkatkan kualifikasi guru kelas dan guru Penjaskes. Untuk membantu
pencapaian tujuan tersebut, dilakukan melalui program pendidikan jarak jauh
dengan bahan belajar utama yaitu bahan cetak (modul) ditunjang dengan program
kaset audio, radio, dan televisi. Mahasiswa dapat belajar tanpa meninggalkan
tugas, dan mahasiswa dapat berinteraksi dengan pengajar melalui media
interaktif.
Hingga
saat ini para guru SD membuat perencanaan pengajaran (desain pembelajaran)
masih menggunakan model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
Sedangkan pada saat ini dengan masuknya, teknologi pembelajaran Quantum Teaching, dapat
digunakan perencanaan pengajaran yang dikenal dengan istilah TANDUR. Di bawah
ini adalah tinjauan sekitar dan maknanya. Untuk lebih jelasnya Anda dapat
membacanya secara lengkap dalam buku Quantum
Teaching yang ditulis oleh
Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie.
T
: Tumbuhkan
Tumbuhkan minat dengan memuaskan "Apakah
Manfaatnya Begitu" (AMBAK),
dan manfaatkan kehidupan pelajar.
A. :
Alami
Ciptakan atau
datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
N : Namai
Sediakan kata kunci, konsep, model,
rumus, strategi, sebuah masukan.
D. :
Demonstrasikan
Sediakan kesempatan
bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.
U :
Ulangi
Tunjukkan pelajar
cara-cara mengulang materi dan menegaskan, "Aku tahu bahwa aku memang tahu
ini".
R :
Rayakan
Pengakuan untuk
penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.
Di dalam metode
belajar terdapat inovasi yang dikenal dengan Accelerated
Learning, yaitu belajar
dengan menggunakan relaksasi dan perasaan atau emosi yang positif. Ada tujuh
langkah dalam metode belajar ini yaitu:
1. rileks;
2. membaca sekilas;
3. penyerapan awal;
4. memproses informasi;
5. menanam ingatan
dengan perasaan (emosi);
6. menggunakan
informasi; dan
7. pengulangan terus menerus.
(Untuk hal ini Anda lihat tulisan Sandi Mac Gregor
yang berjudul Piece of Mind,
mengaktifkan kekuatan pikiran bawah sadar untuk mencapai tujuan). Metode ini
akan menyempurnakan cara belajar siswa aktif yang telah dikenal selama ini.
Inovasi dalam bidang
pendidikan yang juga berhubungan dengan masalah reinkarnasi, adalah penggunaan
alat hitung swimpoa bagi siswa usia 7-12 tahun di bidang
Aritmatika dan telah mengenal bilangan 1-100. Alat ini digunakan untuk membantu
keterampilan kogntif siswa dalam menghitung penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Selain itu dengan adanya jasa telekomuikasi
(Warnet), guru-guru dapat mengakses materi-materi pelajaran aktual melalui
internet.
III.
LIMA
KARAKTERISTIK yang DIHUBUNGKAN dengan PRODUK BARU
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik
inovasi meliputi:
1.
Keunggulan relative
2.
Kompatibilitas
3.
Kerumitan
4.
Kemampuan diuji cobakan
5.
Kemampuan diamati
Secara umum inovasi didefinisikan sebagai
suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh
seorang individu atau satu unit adopsi lain.
Pendefiinisian mengenai arti sebuah “inovasi
produk” atau sebuah produk baru bukan merupakan tugas yang mudah, bermacam
macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk baru.
Tiga tipe inovasi produk:
1.
Berkesinambungan
2.
Berkesinambungan secara dinamis
3.
Tidak berkelanjutan
IV.
PENTINGNYA
ARTI SEBUAH PROSES PENYEBARAN
v PENYEBARAN INOVASI
Kerangka untuk mengadakan penelitian mengenai
penerimaan konsumen terhadap berbagai produk baru diambil dari bidang
penelitian yang dikenal sebagai penyebaran inovasi. Para
peneliti konsumen yang mengkhususkan diri dalam penyebaran inovasi sangat
tertarik untuk memahami dua proses yang berhubungan erat : proses
penyebaran dan proses adopsi.
1.
INOVASI
Tidak ada definisi atau istilah dari inovasi
atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Sebagai gantinya,
pendekatan telah diambil untuk mendefinisikan produk baru atau jasa baru,
semuanya ini dapat diklasifikasikan sebagai definisi inovasi yang
berorientasi perusahaan, produk, pasar, dan konsumen.
Definisi yang berorientasi perusahaan
Pendekatan dengan
orientasi ini memandang produk tertentu dari perspektif perusahaan yang
menghasilkan atau memasarkannya. Jika produk itu “baru” bagi perusahaan, produk
baru dianggap baru. Definisi ini mengabaikan apakah produk itu benar-benar baru
atau tidak bagi pasar ( yaitu bagi para pesaing atau para konsumen). Sesuai
dengan pandangan ini, tiruan atau modifikasi dari produk para pesaing akan
memenuhi syarat sebagai baru.
Definisi yang berorientasi produk
Berbeda dengan yang
berorientasi perusahaan, pendekatan dengan orientasi ini memfokuskan pada
keistimewaan yang melekat pada produk itu sendiri dan dampak keistimewaan ini
pada pola pemakaian konsumen yang telah terbentuk. Satu kerangka yang
berorientasi produk mempertimbangkan tingkat gangguan produk baru terhadap pola
perilau yang sudah terbentuk.
Kerangka ini
mendefinisikan ketiga tipe tipe inovasi produk esebagai berikut ;
1.
Inovasi yang
berkesinambungan
2.
Inovasi yang
berkesinambungan yang secara dinais
3.
Inovasi yang tidak
berkesinambungan
Definisi yang berorientasi pasar
Pendekatan dengan
orientasi ini menilai barunya produk dari sudut sejauh mana para konsumen
terbuka terhadap produk baru. Ua definisi inovasi produk yang berorientasi
pasar telah digunakan berbagai studi mengenai konsumen :
§ Produk dianggap baru jika telah dibeli oleh
sejumlah calon pasar yang presentasenya relatif kecil (pasti).
§ Produk dianggap baru jika telah ada dipasar
selama jangka waktu yang relatif pendek (tertentu).
Kedua definisi ini
pada dasarnya subyektif, karena definisi tersebut memberi peluang pada peneliti
pasar melakukan tugas menetapkan tingkat peneterasi penjualan dipasar yang
menjadi sifat produk sebagai inovasi.
Definisi yang berorientasi konsumen
Walaupun ketiga pendekatan diatas berguna abagi
para peneliti konsumen dalam penelitian mereka menegnai penyebaran inovasi,
beberapa peneliti lebih menyukai pendekatan yang berorientasi
konsumen dalam mendefinisikan inovasi. Dalam konteks ini, produk
“baru” adalah setiap produk yang dinilai calon konsumen sebagai baru.
Sifat-sifat produk yang mempengaruhi penyebaran
Semua produk “baru”
tidak mempunyai keungkinan yang sama untuk diterima konsumen.
Terdapat lima
karakteristik produk yang kelihatan mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap
produk baru, yaitu :
1.
Keunggulan relatif
2.
Kecocokan
3.
Kerumitan
2.
SALURAN KOMUNIKASI
Beberapa kecepatan
inioasi menyebar keseluruh pasar tergantung pada banyaknya komunikasi antara
pemasar dan para consumen, maupun komunikasi diantara para consumen (komunikasi
lisan). Yang menjasi pokok perhatian adalah tidak terbukanya pengaruh relatif
sumber-sumber impersonal (masalah iklan dan editorial) dan sumber-sumber antar
personal (tenaga penjual dan pemimpin pendapat informasi).
3.
SISTEM SOSIAL
Penyebaran produk baru biasanya terjadi
dilingkungan social tertentu yang sering disebutsistem sosial. Dalam
konteks perilaku konsumen, istilah segmen pasar dan pasar
target ( pasar sasaran) mungkin lebih relevan daripada istilah sistem
sosial yang digunakandalam penelitian mengenai penyebaran. Statu
sistem sosial merupakan sebuah lingkungan fisik, sosial, atau kulyural tempat
orang-orang menjadi bagian dan tempat mereka melakukan fungís masing-masing.
Menurut seorang ahli, karakteristik berikut ini
melambangkan suatu sistem sosial modern.
§ Sikap yang positif terhadap perubahan
§ Teknologi maju dan tenaga kerja yang trampil
§ Rasa hormat yang umum terhadap pendidikan dan
ilmu pengetahuan
§ Penekanan pada hubungan sosial yang rasional dan
tertib daripada hubungan emocional
§ Perspektif yang lebih jauh, dimana para anggota
sistem sering berinteraksi dengan orang luar, dengan demikian mempermudah
masuknya berbagai gagasan baru kedalam sistem sosial
§ Sistem dimana para anggota dengan cepat dapat
melihat diri mereka dalam peran yang Sangay berbeda.
4.
WAKTU
Waktu merupakan
tulang punggung proses penyebaran . bahasa tentang waktu meliputi studi
penyebaran dalam tiga cara yang berbeda tetapi saling berhubungan :
1.
Waktu pembelian
2.
Kategori pemakai
Lima kategori
pemakaian sering disebut dalam literatur mengenai penyebaran :
§ Inovator
§ Pemakai awal
§ Mayoritas awal
§ Mayoritas belakangan
§ Orang yang terlambat
V.
ADOPSI
dan SALURAN KOMUNIKASI dalam PROSES DIFUSI
PROSES ADOPSI
Proses utama kedua
dalam penyebaran inovasi dalah adopsi. Fokus proses ini adalah tahap-tahap
dilalui seseorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau
terus menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk tersebut. (proses
adopsi tidak bole dikacaukan dengan kategori pemakai).
TAHAP-TAHAP PROSES ADOPSI
Sering diamsumsikan
bahwa konsumen bergerak melalui lima tahap untuk sampai ke keputusan untuk
membeli atau menolak produk baru tertentu :
§ Kesadaran
§ Minat
§ Penilaian
§ Percobaan
§ Pamakaian (penolakan)
Saluran komunikasi dalam proses difusi dapat
berupa media massa atau media interpersonal. Jangka waktu adalah banyaknya
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran inovasi dan proses
pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan adopsi oleh
anggota sistem sosial tergantung pada tingkat keinovatifan anggota sistem
sosial serta ciri karakteristik inovasi yang ditawarkan dalam pandangan anggota
sistem sosial.
Ciri karakteristik atau sifat inovasi terdiri
dari:
1. Keuntungan Relatif (Relative Advantage)
2. Kompatibilitas (Compatibility)
3. Kompleksitas (Complexity)
4. Trialabilitas (Trialability)
5. Obsevabilitas (Observability)
VI.
MEMBANGUN
PROFIL KONSUMEN yang MENYUKAI PRODUK BARU
Penelitian yang dilakukan Nielsen menemukan
bahwa 60 persen dari konsumen di seluruh dunia, yang kerap mengakses internet,
cenderung untuk membeli produk baru dari merek yang sudah dia kenal
dibandingkan menggantinya dengan suatu produk dari merek yang benar-benar baru.
Hampir setengah responden, dari 58 negara,
yang disurvei menyatakan mereka cenderung mempertimbangkan untuk membeli produk
baru. Dengan konsumen yang berasal dari Amerika Utara, Timur Tengah dan Afrika
yang paling mungkin untuk mencoba sesuatu yang baru.
Namun, meski disertai antusias yang besar
pada produk baru, dua pertiga responden menyatakan mereka lebih memilih untuk
menunggu hingga suatu produk baru benar-benar membuktikan dirinya sebelum
responden membelinya.
Rob Wengel, senior vice
president dari Nielsen Innovation Analytics, menekankan perlunya
perusahaan menciptakan suatu pengalaman positif dengan produk baru. Caranya
dengan memberikan produk yang benar-benar diinginkan oleh konsumen dan
mengirimkan informasi tersebut pada mereka dengan jelas dan efektif. Dia juga
menekankan pentingnya sistem word-of-mouth (pemasaran dari
mulut kemulut) agar produk baru dapat sukses di pasar.
Lebih dari 75 persen dari responden seluruh
dunia menyatakan word-of-mouth yang berasal dari keluarga atau teman
sebagai sumber paling persuasif dalam hal informasi suatu produk baru. Sementara
itu, 67 persen menyatakan pencarian melalui internet sebagai sumber utama dalam
memutuskan membeli suatu produk baru atau tidak. Lima puluh sembilan persen
dari responden menyatakan iklan televisi sebagai sumber utamanya.
Menurut Wengel, tidak ada pendekatan tunggal
yang dapat mencakup semua strategi untuk mengembangkan dan memasarkan suatu
produk secara sukses dan menarik. “Bagaimanapun, meyakinkan konsumen menyadari
produk dan dapat menemukannya di rak-rak toko sama pentingnya dengan hadir
bersama suatu produk unggulan yang baru,” ujar Wengel.
Pemasar dan produsen harus juga melihat
kondisi keuangan dan rujukan pribadi dari konsumen. Empat puluh lima persen
responden melaporkan mereka tidak begitu suka untuk mencoba produk baru dalam
kondisi ekonomi yang tidak pasti. Empat puluh persen lainnya, terutama yang
tinggal di Amerika Utara, lebih suka membeli produk lokal. (BusinessNewsDaily)
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar