Senin, 06 Januari 2014

TULISAN 13 - PENYEBARAN INOVASI

Nama         :        Indah Restu Anjani
NPM          :        13211571
Kelas          :        3EA17
Mat-Kul     :        Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 13
BAB 13
PENYEBARAN INOVASI

       I.            ELEMEN DASAR dalam PROSES PENYEBARAN

Elemen dalam teori difusi inovasi ini terdiri dari: inovasi, tipe saluran komunikasi, tingkat adopsi, dan sistem sosial. Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:

(1) Inovasi: gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep baru dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.

(2) Saluran komunikasi: alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling tidak perlu memperhatikan:

(a)     tujuan diadakannya komunikasi.
(b) karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

(3) Jangka waktu: proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:

(a) proses pengambilan keputusan inovasi,
(b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi, dan
(c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

(4) Sistem sosial: kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi. Variabel yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi tersebut mencakup:

(1) atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion),
(2) jenis keputusan inovasi (type of innovation decisions),
(3) saluran komunikasi (communication channels),
(4) kondisi sistem sosial (nature of social system), dan
(5) peran agen perubah (change agents).

   II.            PENGAPLIKASIAN DEFINISI dari INOVASI

CONTOH APLIKASI INOVASI PENDIDIKAN

Perkembangan inovasi pendidikan pada tingkat pendidikan dasar khususnya sekolah dasar sudah banyak dilakukan oleh para guru. Misalnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran terpadu; penulisan tujuan pembelajaran dengan perumusan yang benar yaitu mengandung unsur Audience, Behavior, Condition, dan Degree; pendekatan pembelajaran melalui cara belajar siswa aktif dan lain-lain seperti contoh di bawah ini.

Unversitas Terbuka menyelenggarakan Program Penyetaraan DII Guru SD yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi guru kelas dan guru Penjaskes. Untuk membantu pencapaian tujuan tersebut, dilakukan melalui program pendidikan jarak jauh dengan bahan belajar utama yaitu bahan cetak (modul) ditunjang dengan program kaset audio, radio, dan televisi. Mahasiswa dapat belajar tanpa meninggalkan tugas, dan mahasiswa dapat berinteraksi dengan pengajar melalui media interaktif.

 Hingga saat ini para guru SD membuat perencanaan pengajaran (desain pembelajaran) masih menggunakan model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sedangkan pada saat ini dengan masuknya, teknologi pembelajaran Quantum Teaching, dapat digunakan perencanaan pengajaran yang dikenal dengan istilah TANDUR. Di bawah ini adalah tinjauan sekitar dan maknanya. Untuk lebih jelasnya Anda dapat membacanya secara lengkap dalam buku Quantum Teaching yang ditulis oleh Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie.

T    :  Tumbuhkan
 Tumbuhkan minat dengan memuaskan "Apakah Manfaatnya Begitu"   (AMBAK), dan   manfaatkan kehidupan pelajar.

A.  :  Alami
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.

N   :  Namai
         Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan.

D.  :  Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.

U   :  Ulangi
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, "Aku tahu bahwa aku memang tahu ini".

R    :   Rayakan
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Di dalam metode belajar terdapat inovasi yang dikenal dengan Accelerated Learning, yaitu belajar dengan menggunakan relaksasi dan perasaan atau emosi yang positif. Ada tujuh langkah dalam metode belajar ini yaitu:

1.     rileks;
2.     membaca sekilas;
3.     penyerapan awal;
4.     memproses informasi;
5.     menanam ingatan dengan perasaan (emosi);
6.     menggunakan informasi; dan
7.     pengulangan terus menerus.

(Untuk hal ini Anda lihat tulisan Sandi Mac Gregor yang berjudul Piece of Mind, mengaktifkan kekuatan pikiran bawah sadar untuk mencapai tujuan). Metode ini akan menyempurnakan cara belajar siswa aktif yang telah dikenal selama ini.

Inovasi dalam bidang pendidikan yang juga berhubungan dengan masalah reinkarnasi, adalah penggunaan alat hitung swimpoa bagi siswa usia 7-12 tahun di bidang Aritmatika dan telah mengenal bilangan 1-100. Alat ini digunakan untuk membantu keterampilan kogntif siswa dalam menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.  Selain itu dengan adanya jasa telekomuikasi (Warnet), guru-guru dapat mengakses materi-materi pelajaran aktual melalui internet.

III.            LIMA KARAKTERISTIK yang DIHUBUNGKAN dengan PRODUK BARU

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:
1.     Keunggulan relative
2.     Kompatibilitas
3.     Kerumitan
4.     Kemampuan diuji cobakan
5.     Kemampuan diamati
Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain.
Pendefiinisian mengenai arti sebuah “inovasi produk” atau sebuah produk baru bukan merupakan tugas yang mudah, bermacam macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk baru.
Tiga tipe inovasi produk:
1.     Berkesinambungan
2.     Berkesinambungan secara dinamis
3.     Tidak berkelanjutan

 IV.            PENTINGNYA ARTI SEBUAH PROSES PENYEBARAN

v PENYEBARAN INOVASI
Kerangka untuk mengadakan penelitian mengenai penerimaan konsumen terhadap berbagai produk baru diambil dari bidang penelitian yang dikenal sebagai penyebaran inovasi. Para peneliti konsumen yang mengkhususkan diri dalam penyebaran inovasi sangat tertarik untuk memahami dua proses yang berhubungan erat : proses penyebaran  dan proses adopsi.

1.     INOVASI
Tidak ada definisi atau istilah dari inovasi atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Sebagai gantinya, pendekatan telah diambil untuk mendefinisikan produk baru atau jasa baru, semuanya ini dapat diklasifikasikan sebagai definisi inovasi yang berorientasi perusahaan, produk, pasar, dan konsumen.

Definisi yang berorientasi perusahaan
Pendekatan dengan orientasi ini memandang produk tertentu dari perspektif perusahaan yang menghasilkan atau memasarkannya. Jika produk itu “baru” bagi perusahaan, produk baru dianggap baru. Definisi ini mengabaikan apakah produk itu benar-benar baru atau tidak bagi pasar ( yaitu bagi para pesaing atau para konsumen). Sesuai dengan pandangan ini, tiruan atau modifikasi dari produk para pesaing akan memenuhi syarat sebagai baru.
Definisi yang berorientasi produk
Berbeda dengan yang berorientasi perusahaan, pendekatan dengan orientasi ini memfokuskan pada keistimewaan yang melekat pada produk itu sendiri dan dampak keistimewaan ini pada pola pemakaian konsumen yang telah terbentuk. Satu kerangka yang berorientasi produk mempertimbangkan tingkat gangguan produk baru terhadap pola perilau yang sudah terbentuk.
Kerangka ini mendefinisikan ketiga tipe tipe inovasi produk esebagai berikut ;
1.     Inovasi yang berkesinambungan
2.     Inovasi yang berkesinambungan yang secara dinais
3.     Inovasi yang tidak berkesinambungan

Definisi yang berorientasi pasar
Pendekatan dengan orientasi ini menilai barunya produk dari sudut sejauh mana para konsumen terbuka terhadap produk baru. Ua definisi inovasi produk yang berorientasi pasar telah digunakan berbagai studi mengenai konsumen :
§  Produk dianggap baru jika telah dibeli oleh sejumlah calon pasar yang presentasenya relatif kecil (pasti).
§  Produk dianggap baru jika telah ada dipasar selama jangka waktu yang relatif pendek (tertentu).
Kedua definisi ini pada dasarnya subyektif, karena definisi tersebut memberi peluang pada peneliti pasar melakukan tugas menetapkan tingkat peneterasi penjualan dipasar yang menjadi sifat produk sebagai inovasi.
Definisi yang berorientasi konsumen
Walaupun ketiga pendekatan diatas berguna abagi para peneliti konsumen dalam penelitian mereka menegnai penyebaran inovasi, beberapa peneliti lebih menyukai pendekatan yang berorientasi konsumen dalam mendefinisikan inovasi. Dalam konteks ini, produk “baru” adalah setiap produk yang dinilai calon konsumen sebagai baru.
Sifat-sifat produk yang mempengaruhi penyebaran
Semua produk “baru” tidak mempunyai keungkinan yang sama untuk diterima konsumen.
Terdapat lima karakteristik produk yang kelihatan mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk baru, yaitu :
1.     Keunggulan relatif
2.     Kecocokan
3.     Kerumitan

2.     SALURAN KOMUNIKASI
Beberapa kecepatan inioasi menyebar keseluruh pasar tergantung pada banyaknya komunikasi antara pemasar dan para consumen, maupun komunikasi diantara para consumen (komunikasi lisan). Yang menjasi pokok perhatian adalah tidak terbukanya pengaruh relatif sumber-sumber impersonal (masalah iklan dan editorial) dan sumber-sumber antar personal (tenaga penjual dan pemimpin pendapat informasi).
3.     SISTEM SOSIAL
Penyebaran produk baru biasanya terjadi dilingkungan social tertentu yang sering disebutsistem sosial. Dalam konteks perilaku konsumen, istilah segmen pasar dan pasar target ( pasar sasaran) mungkin lebih relevan daripada istilah sistem sosial yang digunakandalam penelitian mengenai penyebaran. Statu sistem sosial merupakan sebuah lingkungan fisik, sosial, atau kulyural tempat orang-orang menjadi bagian dan tempat mereka melakukan fungís masing-masing.

Menurut seorang ahli, karakteristik berikut ini melambangkan suatu sistem sosial modern.

§  Sikap yang positif terhadap perubahan
§  Teknologi maju dan tenaga kerja yang trampil
§  Rasa hormat yang umum terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan
§  Penekanan pada hubungan sosial yang rasional dan tertib daripada hubungan emocional
§  Perspektif yang lebih jauh, dimana para anggota sistem sering berinteraksi dengan orang luar, dengan demikian mempermudah masuknya berbagai gagasan baru kedalam sistem sosial
§  Sistem dimana para anggota dengan cepat dapat melihat diri mereka dalam peran yang Sangay berbeda.

4.     WAKTU
Waktu merupakan tulang punggung proses penyebaran . bahasa tentang waktu meliputi studi penyebaran dalam tiga cara yang berbeda tetapi saling berhubungan :
1.     Waktu pembelian
2.     Kategori pemakai

Lima kategori pemakaian sering disebut dalam literatur mengenai penyebaran  :
§  Inovator
§  Pemakai awal
§  Mayoritas awal
§  Mayoritas belakangan
§  Orang yang terlambat

    V.            ADOPSI dan SALURAN KOMUNIKASI dalam PROSES DIFUSI
PROSES ADOPSI
Proses utama kedua dalam penyebaran inovasi dalah adopsi. Fokus proses ini adalah tahap-tahap dilalui seseorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau terus menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk tersebut. (proses adopsi tidak bole dikacaukan dengan kategori pemakai).
TAHAP-TAHAP PROSES ADOPSI
Sering diamsumsikan bahwa konsumen bergerak melalui lima tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru tertentu :
§  Kesadaran
§  Minat
§  Penilaian
§  Percobaan
§  Pamakaian (penolakan)

Saluran komunikasi dalam proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal. Jangka waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran inovasi dan proses pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan adopsi oleh anggota sistem sosial tergantung pada tingkat keinovatifan anggota sistem sosial serta ciri karakteristik inovasi yang ditawarkan dalam pandangan anggota sistem sosial.
Ciri karakteristik atau sifat inovasi terdiri dari:
1.     Keuntungan Relatif (Relative Advantage)
2.     Kompatibilitas (Compatibility)
3.     Kompleksitas (Complexity)
4.     Trialabilitas (Trialability)
5.     Obsevabilitas (Observability)

 VI.            MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN yang MENYUKAI PRODUK BARU
Penelitian yang dilakukan Nielsen menemukan bahwa 60 persen dari konsumen di seluruh dunia, yang kerap mengakses internet, cenderung untuk membeli produk baru dari merek yang sudah dia kenal dibandingkan menggantinya dengan suatu produk dari merek yang benar-benar baru.

Hampir setengah responden, dari 58 negara, yang disurvei menyatakan mereka cenderung mempertimbangkan untuk membeli produk baru. Dengan konsumen yang berasal dari Amerika Utara, Timur Tengah dan Afrika yang paling mungkin untuk mencoba sesuatu yang baru.

Namun, meski disertai antusias yang besar pada produk baru, dua pertiga responden menyatakan mereka lebih memilih untuk menunggu hingga suatu produk baru benar-benar membuktikan dirinya sebelum responden membelinya.
Rob Wengel, senior vice president dari Nielsen Innovation Analytics, menekankan perlunya perusahaan menciptakan suatu pengalaman positif dengan produk baru. Caranya dengan memberikan produk yang benar-benar diinginkan oleh konsumen dan mengirimkan informasi tersebut pada mereka dengan jelas dan efektif. Dia juga menekankan  pentingnya sistem word-of-mouth (pemasaran dari mulut kemulut) agar produk baru dapat sukses di pasar.

Lebih dari 75 persen dari responden seluruh dunia menyatakan word-of-mouth yang berasal dari keluarga atau teman sebagai sumber paling persuasif dalam hal informasi suatu produk baru. Sementara itu, 67 persen menyatakan pencarian melalui internet sebagai sumber utama dalam memutuskan membeli suatu produk baru atau tidak. Lima puluh sembilan persen dari responden menyatakan iklan televisi sebagai sumber utamanya.

Menurut Wengel, tidak ada pendekatan tunggal yang dapat mencakup semua strategi untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk secara sukses dan menarik. “Bagaimanapun, meyakinkan konsumen menyadari produk dan dapat menemukannya di rak-rak toko sama pentingnya dengan hadir bersama suatu produk unggulan yang baru,” ujar Wengel.

Pemasar dan produsen harus juga melihat kondisi keuangan dan rujukan pribadi dari konsumen. Empat puluh lima persen responden melaporkan mereka tidak begitu suka untuk mencoba produk baru dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti. Empat puluh persen lainnya, terutama yang tinggal di Amerika Utara, lebih suka membeli produk lokal. (BusinessNewsDaily)

SUMBER      :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar