NAMA : INDAH RESTU ANJANI
NPM : 13211571
KELAS : 3EA17
MATA
KULIAH : SOFTSKILL - BAHASA INDONESIA 2
TUGAS 1
TEORI-TEORI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENALARAN
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dengan demikian penalaran dapat
diartikan sebagai Proses berfikir yang sistematis dan logis untuk mengambil sebuah
kesimpulan.
Dalam
penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut
dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan
konklusi disebut konsekuensi.
Ciri-ciri Penalaran :
1. Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika
(penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
2. Sifat analitik dari proses berpikir.
Analisis
pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah
tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
JENIS PENALARAN :
1.
Metode induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan
menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan
contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan
umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi,
paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif :
Pada saat ini remaja lebih menukai
tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain
sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues,
jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan
beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak
disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar
perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
2.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah.
Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal
“kebersihan adalah sebagian dari iman”.
PENALARAN
INDUKTIF (KHUSUS - UMUM)
1) Generalisasi adalah Proses
penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat
tertentu untuk menarik kesimpulan umum.
Contoh
generalisasi:
Jika
ada udara, manusia akan hidup.
Jika
ada udara, hewan akan hidup.
Jika
ada udara, tumbuhan akan hidup.
Ø Jika ada
udara mahkluk hidup akan hidup.
Macam
– macam generalisasi :
a) Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
b) Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan
sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki.
2) Analogi adalah Kesimpulan
tentang kebenaran sesuatu ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala yang
memiliki kemiripan.
Contoh Analogi :
Orang yang tidak memiliki tujuan dalam
hidupnya tidak akan menjalani hidupnya dengan baik, ia akan selalu dalam
keraguan, sama seperti seseorang yang hidup di dalam rumah tanpa penerangan. Ia
akan berjalan tak tahu arah, tak jelas kemana ia berjalan sehingga ia akan
mudah tertabrak benda yang ada disekitarnya.
3) Sebab-akibat adalah Semua
peristiwa harus ada penyebabnya, namun seringkali orang sampai pada kesimpulan
yang salah karena proses penarikan kesimpulan tidak sah (karena sikap pribadi,
takhayul, prasangka, pandangan politik).
Contoh Sebab-akibat :
Karena
warga sering buang sampah sembarangan, maka daerah Kampung Pulo sering banjir.
PENALARAN
DEDUKTIF (UMUM - KHUSUS)
Penalaran yang didasarkan atas prinsip,
hukum, teori, atau putusan yang berlaku umum.
Contoh :
Semua makhluk akan mati.
Manusia adalah
makhluk.
Karena itu, semua manusia akan mati.
A. Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan
sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis
yang termnya menjadi subjek).
B. Silogisme
Deduksi menggunakan silogisme atau entinem
sebagai alat penalarannya. Silogisme adalah proses yang menghubungkan 2
proposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan.
Silogisme : -
premis mayor (dianggap benar)
- premis
minor (peristiwa khusus)
- kesimpulan
Beberapa
ketentuan silogisme :
a)
Hanya terdiri dari tiga proposisi.
b)
Jika mengandung premis positif dan negatif maka kesimpulannya
negatif.
c)
Dari dua premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.
C. Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara
langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya
dihilangkan / tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
D. Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang
merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai
benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan
atau mengingkari.
E. Term
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang
menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun
setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan
ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya
sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.
SALAH
NALAR
Salah nalar adalah kekeliruan dalam proses
berpikir karena emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Contoh: Menulis adalah keterampilan berbahasa
yang paling sulit di antara keterampilan berbahasa yang lain.
MACAM-MACAM
SALAH NALAR
1.
Generalisasi yang terlalu luas.
2.
Kerancuan analogi.
3.
Kekeliruan kausalitas.
4. Kesalahan relevansi.
5. Pembenaran.
6. Kurang memahami persoalan.
7. Prestise seseorang.
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar