NAMA : INDAH RESTU ANJANI
NPM : 13211571
KELAS : 4EA17
MATA
KULIAH : SOFTSKILL - ETIKA BISNIS
TULISAN 2
KOPI
LUWAK INDONESIA
DI
MATA DUNIA
Kopi ? Mendengar namanya saja sudah tidak
asing lagi di telinga Anda.
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang
tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan
alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek
kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam
tubuh. Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja
psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa
peningkatan energi. Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam
kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada
tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Sejarah
kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada
di Ethiopia, di mana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah
meluas sampai ke Afrika
Utara dan biji kopi di sana ditanam secara
massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.
Di Indonesia sendiri, kopi sudah terkenal
semanjak tahun 1696 ketika Walikota Asterdam, Nicholas Witsen memerintahkan
komandan pasukan Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa
biji kopi ke Batavia. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di
sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah pertikelir Kedaung
yang kini lebih dikenal dengan Pondok Kopi. Beberapa waktu kemudian kopi
arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa barat, seperti Bogor, Sukabumi,
Banten dan Priangan, hingga kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera,
Sulawasi, Bali dan Timor.
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang
dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika
(Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini
memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.
Kopi arabika merupakan
tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada
dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia
dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika
Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini
tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis.
Kopi robusta pertama
kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai
kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung
kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak.
Salah satu
varietas kopi robusta yang terkenal adalah kopi luwak dari Indonesia
dan Kape Alamid dari Filipina. Biji kopi ini dikumpulkan dari
musang luwak. Kopi ini memiliki rasa yang khas.
Kopi luwak merupakan
kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang
sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini.
Pada
dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan
oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji
kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan
keluar bersama kotorannya.Karena telah bertahan lama di dalam saluran
pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri
alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Seperti yang
dilansir oleh KOMPAS.com berikut :
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan
apresiasi untuk jenis kopi luwak yang dianggap menaikkan nilai kopi Indonesia.
"Kopi saya kira, sekarang memang masa perubahan era baru dulu yang jadi pertimbangan utama volume. Tapi sekarang value dan mulai masuk ke brand. Jenis kopi luwak mengangkat brand Indonesia," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Namun kata Bayu, walaupun branding kopi Indonesia baik, tapi untuk ekspor kopi memang diakuinya terus menurun. Dari semester I tahun ini saja kata dia, penjualan kopi Indonesia sebesar 500 juta dollar AS sementara target penjualan tahun ini sebesar 1,4 miliar dollar AS. Itu berarti penjualan smester I tidak sampai setengah dari target yang ditentukan.
Meskipun demikian kata Bayu, dirinya mendapatkan kabar gembira karena harga kopi mulai naik. Hal tersebut menurutnya disebabkan oleh situasi harga kopi di Brazil yang menurun karena panen kopi disana mengalami kendala.
Oleh dasar kenaikan harga kopi dunia tersebut Bayu pun berharap bahwa target penualan yang sudah ditetapkan mampu tercapai bahkan kalau perlu terlampaui nilainya. "Ya mudah-mudahan kita bisa capai target," tandasnya.
"Kopi saya kira, sekarang memang masa perubahan era baru dulu yang jadi pertimbangan utama volume. Tapi sekarang value dan mulai masuk ke brand. Jenis kopi luwak mengangkat brand Indonesia," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Namun kata Bayu, walaupun branding kopi Indonesia baik, tapi untuk ekspor kopi memang diakuinya terus menurun. Dari semester I tahun ini saja kata dia, penjualan kopi Indonesia sebesar 500 juta dollar AS sementara target penjualan tahun ini sebesar 1,4 miliar dollar AS. Itu berarti penjualan smester I tidak sampai setengah dari target yang ditentukan.
Meskipun demikian kata Bayu, dirinya mendapatkan kabar gembira karena harga kopi mulai naik. Hal tersebut menurutnya disebabkan oleh situasi harga kopi di Brazil yang menurun karena panen kopi disana mengalami kendala.
Oleh dasar kenaikan harga kopi dunia tersebut Bayu pun berharap bahwa target penualan yang sudah ditetapkan mampu tercapai bahkan kalau perlu terlampaui nilainya. "Ya mudah-mudahan kita bisa capai target," tandasnya.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar