Sabtu, 22 November 2014

Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti (PART 1)

      


 Keputusan dalam kondisi ketidakpastian
Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan.
Dengan informasi tersebut maka dapat dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai probabilitasnya.
Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif.
Pohon keputusan (decision tree) bisa dipergunakan untuk memecahkan persoalan dalam ketidakpastian.

Dalam kondisi ini, terjadi hal-hal sebagai berikut           :
a)    Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi itu.
b)    Pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya sebagai kondisi / hasil yang keluar.
c)     Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan tetapi tidak dapat diprediksi seberapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
d)   Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan / informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam.
e)    Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
f)      Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara, antara lain :

  • Mencari informasi lebih banyak
  • Melalui riset / penelitian
  • Penggunaan probabilitas subjektif



 Bagaimana menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian, berdasarkan kriteria berikut          :

a.     MaxiMax
Pada kriteria maximax ini pengambilan keputusan dianggap sangat optimis, yaitu dipilihnya hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maxsimal dalam berbagai keadaan secara ilmiah.

Kriteria maximax ini adalah kriteria yang tidak valid, karena hanya mempertimbangkan hasil  yang paling optimistik dan mengabaikan semua keadaan yang mungkin,  pay off , dan  probabilitas yang lainya.


b.     MiniMax

Kriteria untuk menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan maksimum penyesalan / keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau memilih nilai minimum dari regret maksimum dimana:


Jumlah regret / opportunity loss = Pay off max – pay off alternatif pada peristiwa tertentu

c.      MaxiMin
Pada kriteria ini, pengambilan keputusan dianggap pesimis atau konservasi tentang masa depan. Menurut kriteria ini hasil terkecil untuk setiap alternatif dibandingkan dengan alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari hasil minimal yang dipilih atau memilih alternatif yang minimal paling besar.

Kriteria ini disebut juga kriteria Wald, untuk menghormati penemuannya Abraham Wald. Pada kriteria ini, pengambilan keputusan mungkin mengabaikan probabilitas-probabilitas signifikan bahwa hasil yang diperoleh dapat lebih besar.

d.     LaPlace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood.
Menurut kriteria ini, pengambilan keputusan mengasumsikan  bahwa probabilitas  terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya. Pada kriteria ini, pengambilan keputusan – keputusan tidak dapat menetukan / mengetahui probabilitas terjadinya berhagai hasil, sehingga diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kemungkinan sama untuk terjadinya atau setiap hasil memiliki probabilitas yang sama. Hasil yang dipilih adalah hasil yang memiliki nilai tertimbang tertinggi.

e.     Realisme
Kriteria realisme dikenal juga sebagai kriteria Hurwicz, untuk menghormati penemuan Leonid Hurwicz. Kriteria ini merupakan kriteria anatara maximam dan maximin, anatar optimis dan pesimis. Pengambilan keputusan yang tepat biasnya memperlihat kan suatu antara optimisme.
Pada kriteria ini terdapat koefisien optimis, biasnya dismbulkan dengan”a” yaiti sekala untuk mengukur tingkat optimisme dari pengambilan keputusan. Nilainya berkisar dari 0 sampai 1 (0≤ a ≤1 ) dimana:

Untuk   a      = 0, menunjukan pesimisme sempurna ;
Untuk   a      = 1, menunjukan pesimisme secara total;
Untuk   a      = a, menunjukan sebagai koefisien pesimisme.



Berikut ini tabel berisikan nilai Pay Off peningkatan kapasitas produksi perusahaan rekaman & kaset (Pay Off dinyatakan sebagai laba sepanjang 5 tahun mendatang)        :


Alternatif Keputusan
Prospek Permintaan
Tinggi
Sedang
Rendah
Gagal

Perluasan Pabrik Lama


500 juta

250 juta

-250 juta

-450 juta

Bangun Pabrik Baru


700 juta

300 juta

-400 juta

-800 juta

Sub. Kontrak


300 juta

150 juta

-25 juta

-100 juta

Pertanyaan           :
a)   Dengan kriteria MaxiMax, keputusan apa yang diambil ?
Jawab            :

Pay Off maksimal untuk setiap 3 rencana keputusan tersebut adalah       :
Alternatif Keputusan
Pay Off Maximum

Perluasan Pabrik Lama

500 Juta

Bangun Pabrik Baru

700 Juta

Sub. Kontrak

300 Juta

Berdasakan kriteria ini, dipilih Bangun Pabrik Baru karena memberikan hasil maksimal dari hasil yang maksimal yaitu 700 Juta.



b)   Dengan kriteria MaxiMin, keputusan apa yang diambil ?
Jawab            :

Pay Off terkecil untuk setiap alternatif adalah     :
Alternatif Keputusan
Pay Off Minimum

Perluasan Pabrik Lama

-450 juta

Bangun Pabrik Baru

-800 juta

Sub. Kontrak

-100 juta
Berdasakan kriteria ini, dipilih Sub. Kontrak karena memberikan hasil maksimal dari hasil yang terkecil / minimal.



c)    Dengan kriteria LaPlace, keputusan apa yang diambil ?
Jawab            :

Ø Perluasan P. Lama = 1/4 (500 juta) + 1/4 (250 juta) + 1/4 (-250 juta) + 1/4 (-450 juta)
                                 = 12,5 juta

Ø Bangun P. Baru        = 1/4 (700 juta) + 1/4 (300 juta) + 1/4 (-400 juta) + 1/4 (-800 juta)
                                   = - 50 juta

Ø Sub. Kontrak             = 1/4 (300 juta) + 1/4 (150 juta) + 1/4 (-25 juta) + 1/4 (-100 juta)
                                     = 81,25 juta

Karena nilai tertimbang Sub. Kontrak yang tertinggi, maka pengambilan keputusan akan memilih Sub. Kontrak.



d)   Dengan kriteria Realisme, keputusan apa yang diambil ?
Jawab            :

Jika a = 0,65
Dalam kasus ini, Pay Off Maksimal & Minimal adalah   :

Keputusan
Pay Off
Maksimal
Minimal

Perluasan Pabrik Lama

500 Juta

-450 juta

Bangun Pabrik Baru

700 Juta

-800 juta

Sub. Kontrak

300 Juta

-100 juta

Ø URPPL               = 500 juta (0,65) + (-450 juta) (0,35) = 167,5 juta
Ø URBPB               = 700 juta (0,65) + (-800 juta) (0,35) = 175 juta
Ø URSub.K            = 300 juta (0,65) + (-100 juta) (0,35) = 160 juta

Karena Bangun Pabrik Baru memiliki ukuran realisme (nilai tertimbang tertinggi), maka pengambil keputusan akan memilih Bangun Pabrik Baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar