Nama : Indah Restu Anjani
NPM : 13211571
Kelas : 3EA17
Mat-Kul :
Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 11
BAB 11
KELAS SOSIAL & KELOMPOK
STATUS
I.
PERBEDAAN
ANTARA KELAS SOSIAL dengan STATUS SOSIAL
Class system adalah penjumlahan kelas-kelas
dalam masyarakat, artinya semua keluarga dan orang yang sadar akan kedudukan
mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum.
Dengan demikian pengertian kelas adalah
parallel dengan pengertian lapisan tanpa membedakn apakah dasar lapisan
itu factor uang, tanah, kekuasaan, atau dasar lainnya. Adapun yang meggunakan
istilah kelas hanya untuk lapisan yang berdasarkan unsure ekonomis, sedangkan
lapisan yang berdasarkan atau kehormatan dinamakan kedudukan (status
group ).
STATUS
SOSIAL
Kadang-kadang dibedakan antara pengertian
kedudukan (status), dengan kedudukan social (social status). Kedudukan diartika
sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok social. Kedudukan
social adalah tempat seseorang, secara umum dalam masyarakatnya sehubunag
dengan orang-orang lain, dalam arti lingkuagn pergaulannya, prestisnya, dan
hak-haknya serta kewiban-kewajibannya.
Masyarakat pada umunya mengembangjan dua
macam kedudukan, yaitu:
1. Ascribe
status
Yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat
tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan
tersebut diperoleh karna kelahiran.
2. Achieved
status
Adalah kdudukan yang dicapai oleh seseorang
dengan usaha-usaha yang disengaja. Akan tetapi bersifat terbukabagi siapapun
tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai
tujuan-tujuannya.
II.
PEMILIKAN
Pemilikan
adalah symbol keangotaan kelas tidak hanya jumlah pemilikannya, tetapi sifat
pilihan yang dibuat.
III.
DINAMIKA
KELAS SOSIAL
Perilaku
kelas sosial dinamis karena mencerminkan lingkungan yang berubah. Dinamika
kelas social mencerminkan perbedaan kelas antara kelas middle-up and
middle-down. Sehingga terlihat jelas sekali mencoloknya.
IV.
SOCIAL
MOBILITY dan KONSEKUENSINYA terhadap MARKET
Mobilitas social adalah suatu gerakan dalm struktur
social yaitu pola-pola tertentu yang mengaur organisasi suatu kelompok social.
Tipe gerak social yaitu:
a. Gerak social
vertika
gerak social vertikak merupakan suatu perpindahan
individu atau objek dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainnya yang tidak
sederajat.
Gerak social vertical sesuai dengan aranhnya dibedakan
menjadi dua lagi:
1) Gerak social
vertical naik
Terdapat dua bentuk utama yaitu:
· Masuknya
individu-individu yang mempunyai kedudukan
rendah ke dalam kedudukan yang lebih
tinggi.
· Pembentukan
suatu kelompok baru, yang kemudian
ditempatkan
pada derajat yang lebih tinggi dari
kedudukan
individu-individu pembentuk kelompok
tersebut.
2) a. Gerak social vertical turun
Terdapat dua
bentuk utama diantaranya:
· Turunya
kedudukan individu ke kedudukan yang lebih
rendah
derajatnya.
· Turunya
derajat kelompok individu yang dapat berupa
disintegrasi
kelompok sebagai suatu kesatuan.
b. Gerak social
horizontal
Gerak social
merupakan suatu perpindaha individu atau
objek social
dari suatu kedudukan social ke kedudukan
lainya yang
sederajat.
V.
KLASIFIKASI
GEODEMOGRAFI dan MANFAATNYA BAGI PEMASAR
Segmentasi Pasar: Tindakan
membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang
diperkirakan membutuhkan produk. Dalam hal ini perusahaan mengidentifikasi
cara-cara yang berbeda untuk membagi pasar menjadi segmen-segmen, mengembangkan
segmen pasar yang menguntungkan, dan mengevaluasi daya tariknya.
Segmentasi Geodemografis :
Jenis
segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat
dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup,
dan kebiasaan konsumsi yang sama.
Variabel demografis
terdiri atas kerakteristik seperti usia, penghasilan, dan
etnis. Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari karakteristik
demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis. Perusahaan riset
pemasaran telah mengembangkan sistem klasifikasi, atau clustering yang
mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang berbeda.
Penetapan Sasaran Berdasarkan geodemografis
Kata geodemografis adalah
gabungan dari kata geografi dan demografi, yang secara indah mendeskripsikan
targeting dalam bentuk ini. Dasar pemikiran yang menjadi landasan
geodemographic targeting adalah bahwa orang-orang yang menetap di area yang
sama, misalnya bertetangga atau dalam satu zona kode area, juga memiliki
persamaan dalam demografi dan gaya hidup. Beberapa perusahaan mengembangkan
layanan yang menghilangkan batas area geografis ke dalam common group, atau
cluster, di mana terdapat orang-orang dengan karakteristik demografis serta
gaya hidup yang sama.
VI.
PEMASARAN
UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL
Prosedur
untuk pangsa pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi
pemakaian kelas social dari produk.
2. Perbandingan
variable kelas social untuk pemagsaan dangan variable
lain (pendapatan, siklus hidup, dsb)
3. Deskripsi
karakteristik kelas social yang diidentifikasi di dalam target
pasar.
4. Perkembangan
program pemasaran unuk memaksimumkan
keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada
konsistensi dengan sifat kelas social.
Pangsa pasar
kelas sosial dengan dideskripsikan dengan dua jenis variable:
1. Informasi
profil umum
2. Informasi
spesifikasi produk
Analisis
pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi memungkinkan seseorang
pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cocok dengan
karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini akan mencakupi sifat produk,
strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi, dan penetapan harga.
VII.
PENGENALAN
KEBUTUHAN dan KRITERIA EVALUASI
Pengenalan kebutuhan
merupakan langkah awal dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana
konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhannya. Dalam proses pengenalan
kebutuhan, pembeli akan menyadari bahwa sesungguhnya terdapat perbedaan antara
keadaan nyata (penawaran pasar) dengan keadaan yang diinginkan (kebutuhan atau
deman). Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan Pengenalan kebutuhan, Pencarian informasi,
Evaluasi alternative, Keputusan pembelian. Perilaku setelah pembelian.
Kebutuhan dapat dipicu oleh dorongan internal, yaitu pada saat timbulnya
kebutuhan normal seseorang pada tingkatan yang cukup siginifikan untuk
mempengaruhi perilakunya. Selain itu kebutuhan juga dapat dipicu oleh dorongan
eksternal, misalnya: keluarga atau kelompok referensi, iklan dari pemasar, dan
lain-lain. Pada tahap pengenalan kebutuhan, seorang pemasaran harus meneliti
konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa
yang memunculkan mereka, dan bagaimana kebutuhan atau masalah tersebut dapat
mengarahkan konsumen pada produk tertentu. Dengan mengumpulkan
informasi-informasi tersebut, diharapkan orang pemasaran dapat mengenali
faktor-faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
Karena pada umumnya konsumen tidak akan membeli produk jika tidak dapat
memuaskan kebutuhannya.
Evaluasi Alternatif
adalah sebuah pertimbangan akan suatu barang yang ingin dibeli dengan
alternatif lainnya yang dilakukan oleh para pembeli atau konsumen sebelum
melakukan pembelian.
· KRITERIA EVALUATIF
Konsumen
sering membuat keputusan berdasarkan pengaruh atau pada sikap secara
keseluruhan terhadap merek atau untuk meminimalkan usaha atau emosi
negatif. Kriteria Evaluatif merupakan salah satu aktivitas dalam proses
pengambilan suatu keputusan konsumen dan memegang peranan penting dalam
memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas
tersebut, mereka sedang mempertimbangkan elemen-elemen yang terdapat pada satu
produk dan menilai elemen mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan
sebagai dasar keputusan dalam memilih sebuah produk.
Sifat
kriteria evaluatif biasanya fitur produk atau atribut yang terkait dengan baik
manfaat yang diinginkan oleh pelanggan atau biaya yang harus mereka keluarkan.
Jenis kriteria evaluatif digunakan dalam keputusan bervariasi dari segi biaya
nyata dan kinerja untuk faktor intangible seperti gaya, rasa, prestise,
perasaan yang dihasilkan, dan citra merek. Pemasar harus memahami kriteria
yang digunakan konsumen untuk mengevaluasi merek mereka.
Kriteria
evaluatif berisi dimensi atau elemen tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Beberapa hal penting yang harus ditentukan
dalam Pengukuran Kriteria evaluative, yaitu:
1) Kriteria evaluatif yang digunakan oleh
konsumen.
2) Bagaimana
konsumen mempersepsikan berbagai alternatif pada setiap kriteria.
3) Pentingnya relatif dari masing-masing
kriteria.
Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamanan, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa kriteria evaluatif yang umum adalah:
1) Harga
Harga
merupakan salah satu unsur yang menentukan pemilihan alternatif. Harga
menjadi poin penting dalam evaluasi alernatif untuk melihat apakah harga barang
tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi yang dimiliki. Konsumen cenderung
akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia mengerti
spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk
maka harga merupakan indikator kualitas. Oleh karena itu strategi harga
hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2) Merek
Biasanya
sebelum kita melihat lebih jauh kita dapat menilai dari nama merek atau
produsen barang tersebut. Merek terbukti menjadi faktor penting dalam pembelian
obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk.
Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek
lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam
pembelian.
3) Negara
Asal Produk
Negara
dimana asal suatu produk dihasilkan merupakan salah satu yang di perhatikan
oleh beberapa kalangan konsumen. Negara sering mencitrakan kualitas
produk, contohnya konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk
elektronik dari Jepang. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan
Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4) Saliensi
Kriteria Evaluasi
Konsep
saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya
untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk
mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting,
tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang
benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
5) Model
Banyak dari
konsumen terutama wanita yang tertarik dengan tampillan atau model dari
suatu produk yang di inginkannya. Contohnya casing handphone, banyak
wanita yang lebih memilih tampilan atau bentuk yang lucu di banding melihat
fungsi dan kegunaannya.
6) Kualitas
Tidak
sedikit dari para konsumen yang melihat kualitas produk yang mereka inginkan.
VIII.
PROSES
PENCARIAN
Merupakan tahap proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen telah tertarik untuk lebih banyak mencari informsi.
Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi.
Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan berada dalam
jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak konsumen mungkin
akan menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi
yang berkaitan dengan kebutuhan itu. Jumlah pencarian yang dilakukan oleh
konsumen tergantung pada kuatnya dorongan, jumlah informasi yang sudah
dimilikinya, kemudahan dalam memperoleh informasi yang lebih banyak, nilai
tambah yang diberikan dari setiap informasi tambahan yang baru diperoleh, dan
kepuasan yang ia dapatkan dari pencarian informasi yang dilakukan.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari
beberapa sumber, meliputi :
a.
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan, dan lain-lain
b.
Sumber komersial : iklan,wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan, dan
lain-lain.
c.
Sumber publik : media massa, organisasi, penilai pelanggan, dan
lain-lain.
d.
Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, menggunakan produk, dan
lain-lain.
Pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya pengaruh yang paling signifikan adalah dari sumber pribadi. Dalam hal ini sumber komersial pada umumnya memberikan informasi, namun untuk sumber pribadi selain memberikan informasi juga melakukan evaluasi terhadap produk untuk keperluan konsumen. Hal inilah yang menjadikan sumber pribadi lebih berpengaruh signifikan. Ketika lebih banyak informasi diperoleh, semakin bertambah pula kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai
merek-merek yang tersedia dan sifat-sifatnya. Sebuah perusahaan harus merancang bauran pemasaran yang baik untuk membuat calon pembeli menyadari dan mengetahui menganai mereknya.
IX.
BAHASA
SOSIAL
Pola bahasa individual berkorelasi erat
dengan kelas sosial mereka. Didalam seperangkat exsperimen, kelas sosial
responden lebih dahulu diukur sebelum mereka diminta untuk membuat rekaman,
fabel, selama 40 detik. Perekaman singkat ini diputar untuk kelompok yang
terdiri dari 15-30 mahasiswa perguruan tinggi daerah yang berfungsi sebagai
hakim. Penilaian rata-rata nilai sosial oleh hakim-hakim ini berkorelasi 0,80
dengan kelas sosial para pembicara.
Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui
analisis teks yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan
Cadillac menggunakan kata-kata yang lebih panjang,, eufemisme yang lebih
sedikit dan lebih banyak bahasa abstrak.iklan mobil kelas bawah dan menengah
berbicara banyak tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih
memungkinkan menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.
X.
PROSES
PEMBELIAN
Status sosial mempengaruhi di mana dan
bagaimana orang merasa mereka harus berbelanja.Orang dengan status rendah
memiliki tempat lokal yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka
mendapatkan pelayanan dan kreditt yang mudah acap kali di dalam lingkungan
tempat tinggal.
Konsumen kelas menengah atas merasa lebih
percaya akan kemampuan mereka dalam berbelanja.Mereka akan bertualang ke tempat
– tempat baru untuk berbelanja dan akan menelajahi sebuah toko untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.Toko yang memberikan potongan harga secara
tradisional menarik bagi kelas menengah karena mereka cermat dan berpikiran
ekonomis dalam pembelian mereka.Pada tahun – tahun awal,toko yang memberikan
potongan harga kerap tidak menjual mereka bergengsi atau merk desainer,,tetapi
karena pendapatan kelas menengah bertambah dan pengaruh informasi meluas.
XI.
METODE
PENELITIAN PEMASAR untuk MENGUKUR KELAS SOSIAL
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial
sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat
yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan
responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan.Variabel
yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis
tempat tinggal, pemilikan barang.
Nilai – nilai yang di tetapkan dalam satu dari
dua cara.Satu metode menggunakan survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkanprestise
orang – orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan
ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata –rata atau pendapatan
kelompok pekerjaan.
SUMBER :