Nama : Indah Restu Anjani
NPM : 13211571
Kelas : 3EA17
Mat-Kul :
Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 3
BAB
3
Proses
Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Model proses pengambilan keputusan
merupakan suatu model atau dasar dalam melakukan pengambilan keputusan oleh
konsumen ketika mereka memutuskan untuk membeli suatu barang agar mereka tidak
melakukan kesalahan dalam proses pemilihan produk yang pada akhirnya mampu
mengakibatkan ketidakpuasan konsumen terhadap barang yang telah dibelinya.
MODEL PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model adalah
percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapat
ditiru.
a)
Model Kuantitatif;
b)
Model Kualitatif, Secara umum ada tiga cara/model analisis
pengambilan keputusan konsumen, yakni:
1.
Economic models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan
alasan ekonomis dan bersifat
lebih rasional.
2.
Psychological models, diambil lebih banyak karena alasan
psikoligs dan sejumlah faktor
sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya.
3.
Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil
kebanyakan konsumen,dilandasi oleh faktor ekonomis,rasional dan psikologis.
Proses sederhana
pengambilan keputusan melalui tiga tahap:
a)
INPUT :
Usaha Pemasaran Perusahaan ,Produk , Promosi , Harga , Saluran Distribusi .
Usaha Pemasaran Perusahaan ,Produk , Promosi , Harga , Saluran Distribusi .
b)
PROCESS terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan
1.Faktor Psikologis : Motivasi , Persepsi Pengetahuan , Kepribadian, Sikap .
2.Pengenalan kebutuhan, penyelidikan sebelum pembelian, evaluasi terhadap kebutuhan.
3.Pengalaman dalam prakteknya, bisa berasal dari OUTPUT dan mempengaruhi faktor psikologis dalam process.
1.Faktor Psikologis : Motivasi , Persepsi Pengetahuan , Kepribadian, Sikap .
2.Pengenalan kebutuhan, penyelidikan sebelum pembelian, evaluasi terhadap kebutuhan.
3.Pengalaman dalam prakteknya, bisa berasal dari OUTPUT dan mempengaruhi faktor psikologis dalam process.
c)
OUTPUT:
Pembelian , Percobaan , Pembelian ulang
Evaluasi setelah pembelian. Ini akan menjadi kontribusi penting dalam unsure pengalaman di tahap process, yang pada akhirnya akan mempengaruhi faktor psikologis dalam proses pengambilan keputusan berikutnya .
Pembelian , Percobaan , Pembelian ulang
Evaluasi setelah pembelian. Ini akan menjadi kontribusi penting dalam unsure pengalaman di tahap process, yang pada akhirnya akan mempengaruhi faktor psikologis dalam proses pengambilan keputusan berikutnya .
TIPE-TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN menjelaskan mengenai
macam-macam pengambilan keputusan oleh konsumen, karena proses pengambilan
keputusan bagi setiap konumen berbeda satu sama lain, tergantung pada
faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengauhi mereka dalam mengambil
keputusan akhir.
Pada dasarnya tipe-tipe pengambilan keputusan
dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu:
1. Keputusan yang diprogramkan :
Keputusan yang diprogramkan merupakan
keputusan yang direncanakan sesuai dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang
berlaku. Biasanya hasil atau dampak dari keputusan ini tidak mengejutkan karena
cenderung berulang-ulang dan lebih bersifat rutinitas. Kehadiran keputusan ini
sering dengan mudah dapat diantisipasi sebelumnya oleh karyawan. Untuk lebih
jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Kegiatan audit mutu
internal, Rapat tinjauan manajemen, Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan suku cadang
secara rutin, Mengikuti pelatihan yang direncanakan.
2. Keputusan yang tidak diprogramkan :
Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan
keputusan yang tidak direncanakan sebelumnya. Biasanya berkenaan dengan
masalah-masalah baru dan bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini,
pimpinan cenderung menggunakan pertimbangan, intuisi, dan kreativitas. Tipe
keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan keputusan yang
diprogramkan. Waktunya sering tidak bisa diduga, bersifat darurat dan segera
sehingga cukup menyulitkan pimpinan dalam mengambil keputusan. Untuk lebih
jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Keluhan dari
pelanggan, Keterlambatan distribusi ke pelanggan, Kerusakan mesin yang
berakibat fatal, Pengunduran diri personel inti, Unjuk rasa dan pemogokan
karyawan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN
MASALAH
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Hal ini sering
dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan
sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
1. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan.
Misalnya: Pembelian rumah,
alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
2. Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam
untuk membeli produk.
3. Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi
yang menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor
internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
a) Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam
diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
b) Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian
yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
c) Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian
yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka
seseorang akan suatu hal.
d) Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan
tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan
suka akan mendorong seseorang untuk
membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
e) Pembelajaran (learning) merupakan proses belajar yang dilakukan
seseorang setelah membeli
produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan
akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
PEMBELIAN
Ada tujuh struktur keputusan membeli
yang mempengaruhi konsumen:
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain (membeli kamera, pakaian, dan buku).
2. Keputusan tentang
jenis produk
Konsumen memutuskan
untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan
sebagainya). Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui
kesukaan konsumen (untuk memaksimumkan daya tarik merk produk X, misalnya
mahasiswa tersebut menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu
laptop, Pentium 120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap (baterai, CD
drive, mouse).
3. Keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan
merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah
merk. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih
untuk mendapatkan komputer merk acer.
4. Keputusan tentang
penjualan
Konsumen memutuskan
dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain,
perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana
konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai
pilihan membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu.
Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat
baik pada waktu membeli layanan purna jual.
5.
Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan
jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya
produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.
6. Keputusan tentang
waktu pembelian
Konsumen memutuskan
kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). Perusahaan harus
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu
pembelian, yang juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi,
pemesanan, periklanan dan sebagainya.
7. Keputusan tentang cara
pembayaran
Konsumen memutuskan
mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang
akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan
kredit, bunga rendah, dan lain-lain).
DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN
Pemahaman
akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu:
1) Untuk merancang sebuah
strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat
yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2) Perilaku konsumen
dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.Misalnya
dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat
merencanakan harga tiket transportasi
di hari raya tersebut.
3) Pemasaran sosial
(social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku
konsumen:
1)
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan
hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan
focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi
konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan
menggunakannya.
2)
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari
pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial
serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan
metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi
dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari
pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat
keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3)
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang
didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini
dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika untuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki
nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing
dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat
saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan
yang dihadapi perusahaan tersebut.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar