Nama : Indah Restu Anjani
NPM : 13211571
Kelas : 3EA17
Mat-Kul :
Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 9
BAB 9
KOMUNIKASI
I.
PENTINGNYA
KOMUNIKASI
Masalah komunikasi ini adalah inherent
(melekat = sangat penting) bagi kebutuhan manusia. Tidak ada manusia yang bisa
hidup dengan baik, tanpa adanya komunikasi. Demikian juga dalam bisnis,
komunikasi merupakan sumber kehidupan bisnis tersebut. Rasanya tidak ada
bisnis yang bisa berhasil tanpa komunikasi yang baik. Mulai dari perencanaan
usaha, produksi hingga tahap akhir marketing dan selling kepada konsumen. Itu
semua memerlukan komunikasi yang baik dan efektif. Baik dan efektif dalam
artian, komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Sebab cakupan
komunikasi dalam dunia bisnis sangatlah luas, mulai dari mengkomunikasikan apa
yang akan kita buat kepada karyawan, hingga menyampaikan produk kita kepada
konsumen dalam bentuk iklan agar mereka tertarik dan membeli produk kita.
Komunikasi bisnis ini sendiri, harus kita
lakukan baik di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Di dalam perusahaan
komunikasi dengan karyawan sangat penting dilakukan agar karyawan merasa
menjadi bagian dari usaha kita dan merasa yakin dengan produk yang kita
hasilkan. Jika karyawan tidak mengenal dan yakin akan produk yang kita
hasilkan, mereka akan sulit mengkomunikasikan produk kita kepada konsumen. Bisa
kita bayangkan jika karyawan kita memilki pengetahuan terbatas akan
produk-produk yang kita produksi dan atau kita jual, apa yang akan
dijelaskannya kepada konsumen?
Komunikasi di luar perusahaan atau eksternal,
wajib kita lakukan dalam hubungannya dengan masyarakat, pemerintah pada umumnya
dan khususnya kepada pelanggan atau konsumen.
1. Komunikasi
dengan Konsumen
Komunikasi
dengan konsumen sangat penting kita bina dan lakukan terus menerus, agar
konsumen tidak lupa pada kita dan produk yang kita hasilkan atau jual.
Komunikasi dengan konsumen ini dapat kita katakan sukses dilakukan jika
konsumen menjadi pelanggan kita dan tumbuh suatu sikap hanya ingin berbelanja
ke toko kita saja atau hanya ingin menggunakan barang tertentu saja tanpa ingin
menggantinya dengan barang lain, yang diistilahkan sebagai ‘ Patronage Buying
Motive” .
Hal ini
hanya dimungkinkan apabila ada komunikasi yang baik antara kita sebagai pemilik
usaha, karyawan dan konsumen. Sehingga komunikasi yang baik ini menimbulkan
tingkat pelayan yang baik pula dari kita karena banyaknya masukan yang bisa
diperoleh dari konsumen. Baik mengenai keinginan konsumen, barang apa yang
banyak disenangi konsumen dan tidak, layanan apa yang mereka butuhkan dan
sebagainya. Ini semua merupakan informasi berharga bagi pengembangan usaha
kita.
2. Komunikasi
dengan Lembaga Pemerintah
Komunikasi
dengan pemerintah wajib kita lakukan. Dengan demikian, kita dapat memahami
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari tingkat
propinsi, kota/ kabupaten, kecamatan hingga tingkat gampong dan lingkungan. Hal
ini sangat penting untuk menghindari kerugian dan permasalahan dengan hukum.
Bayangkan
jika telah mengeluarkan biaya yang banyak untuk memasang kanopi atau papan nama
merk usaha, ternyata hal tersebut melanggar peraturan. Bisa jadi karena ukuran
yang tidak sesuai peraturan yang ditetapkan, posisi yang salah atau hal lainnya.
Tentu saja ini akan menimbulkan kerugian bagi kita.
3.
Komunikasi dengan Masyarakat
Harus kita ingat bahwa usaha kita tidak
berdiri sendiri, namun ada di tengah-tengah masyarakat. Karenanya penting untuk
memahami bagaimana kondisi sosial masyarakat di sekitar usaha kita berada.
Bagian dari pemahaman mengenai kondisi masyarakat ini yang terkadang terlupakan
oleh kita. Akibatnya tidak sedikit usaha yang keberadaanya ditolak oleh
masyarakat sekitar.
II.
DEFINISI
KOMUNIKASI
Definisi
komunikasi adalah penjabaran tentang arti istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya. Artikel ini berisi daftar
definisi komunikasi.
Menurut
Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media).
Analisis
Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Sat, 10/11/2007 - 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold
Lasswell
Komunikasi
pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa?
dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says
what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari
sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non
verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen
pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari
komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap
muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk
siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan
dari sumber.Disebut
tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).
5. With What Effect?
(dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah
menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan,
dll.
Kesimpulan: Komunikasi
adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari
komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak
langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan
yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which
channel, to whom, with what effect.
III.
PROSES
KOMUNIKASI
Secara
ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1) Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi
dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan
yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.
2) Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu
media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. Media (channel) alat yang menjadi
penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
3) Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.
4) Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback)
atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau
memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
IV.
KOMUNIKASI
PERSUASIF
Komunikasi persuasif adalah komunikasi
yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
V.
PANDANGAN
tentang PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi pemasaran terlalu sering hanya
berfokus untuk mengatasi kesenjangan kesadaran akan produk, citra, atau
preferensi dalam pasar sasaran. Tetapi pandangan dalam komunikasi pemasaran ini
memiliki beberapa keterbatasan, terlalu pendek dan mahal, dan sebagian besar
pesan jenis ini tidak sampai kepada pelanggan sasaran.
Dengan demikian, titik awal dalam proses
komunikasi adalah memeriksa semua interaksi potensial yang mungkin dimiliki
pelanggan sasaran dengan produk dan perusahaan. Misalnya, seseorang yang ingin
membeli komputer akan bertanya pada orang lain, melihat iklan di televisi,
membaca artikel di koran dan majalah, dan mengamati komputer yang dipajang di
toko-toko komputer. Pemasar perlu menilai pengalaman dan kesan-kesan manakah
yang paling berpengaruh pada berbagai tahap dalam proses pembelian. Pemahaman
ini akan membantu pemasar dalam mengalokasikan dana komunikasinya dengan lebih
efisien.
Komunikator juga perlu memperhatikan
kesadaran para penerima bahwa komunikator sedang berusaha mempengaruhi mereka.
Orang yang sebelumnya telah dihadapkan pada beberapa upaya persuasi akan
memberikan tanggapan yang berbeda dengan orang yang belum pernah dipengaruhi
sebelumnya. Fiske dan Hartley (1980;79) menunjukkan faktor-faktor umum yang
mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi:
1)
Semakin besar monopoli sumber komunikasi terhadap penerima,
semakin besar kemungkinan penerima akan menerima pengaruh atau pesan tersebut.
2)
Pengaruh komunikasi yang paling besar adalah pada saat pesan yang
disampaikan sesuai dengan pendapat, kepercayaan dan watak penerima.
3)
Komunikasi dapat menyebabkan perubahan yang efektif atas masalah
yang tidak dikenal, dianggap ringan, dan bukan inti, yang tidak terletak pada
pusat sistem nilai penerima itu.
4)
Komunikasi akan lebih efektif jika sumber dipercaya memiliki
keahlian, status yang tinggi, obyektif, atau disukai, tetapi yang paling utama
adalah sumber memiliki kekuasaan dan dapat diidentifikasikan.
5)
Konteks sosial, kelompok atau kelompok referensi akan menjadi
penengah dalam komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi akan diterima
ataukah ditolak.
VI.
MEMILIH
SALURAN KOMUNIKASI
1)
Saluran komunikasi pribadi : dua orang atau lebih
berkomunikasi tatap muka, antara seseorang dengan pemirsa, melalui telepon atau
melalui e-mail.
2)
Saluran komunikasi non-pribadi : komunikasi yang diarahkan ke
lebih dari satu orang dan meliputi media, promosi penjualan, acara dan
pengalaman, serta hubungan masyarakat.
VII.
MODEL
KOMUNIKASI PEMASARAN
Model Proses Komunikasi
1)
Model Makro Proses Komunikasi:
Model makro adalah model komunikasi yang
terdiri dari sembilan elemen. Dua elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan
penerima. Dua elemen lainnya merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu
pesan dan media. Empat elemen merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu
penyandian, pengartian, respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah
gangguan yang dapat menganggu proses komunikasi.
2)
Model Mikro Respons Konsumen
Model mikro komunikasi pemasaran
berkonsentrasi pada respons spesifik konsumen terhadap komunikasi. Ada empat
model hirarki respons klasik yaitu AIDA, Hirarki Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan
Komunikasi. Semua model mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif,
afektif dan perilaku.
a)
Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak
menyadari produk, tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan
memperkenalkan produk dengan informasi awal seperti nama produk.
b)
Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen
sasaran mungkin memiliki kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk.
Pengetahuan sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang
dimiliki sasaran tentang produk menjadi lengkap
c)
Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang
mereka rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa
membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.
d)
Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi
tidak lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun
preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur
lain terhadap pesaing.
e)
Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat
keyakinan dan minat konsumen sasaran untuk membeli.
f)
Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat
yang kuat, namun tidak cukup tergerak untuk membeli.
Komunikator harus mengarahkan konsumen agar
mengambil langkah terakhir untuk membeli dengan cara menawarkan produk dengan
harga terjangkau, menawarkan premi, atau membiarkan konsumen mencoba produk.
VIII.
ALAT-ALAT
PROMOSI dalam KOMUNIKASI PEMASARAN
1) Iklan : Adalah struktur informasi dan susunan komunikasi
non personal yang dibiayai dan bersifat persuasif dan promosi tentang produk,
jasa atau ide oleh sponsor yang
teridentifikasi melalui berbagai macam media.
2) Promosi penjualan : Berbagai insentif jangka pendek
untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
3) Acara dan pengalaman : Kegiatan dan program yang
disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
4) Hubungan masyarakat dan publisitas : Beragam program
yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individunya.
5) Pemasaran langsung : Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan.
6) Pemasaran interaktif : Kegiatan dan program online
yang dirancang untuk melibatkan pelanggan dan secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, dan menciptakan penjualan
produk dan jasa.
7) Pemasaran dari mulut ke mulut : Komunikasi lisan,
tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan
atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
8) Penjualan personal : Interaksi tatap muka dengan
satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
SUMBER: