Nama : Indah Restu Anjani
NPM : 13211571
Kelas : 3EA17
Mat-Kul :
Softskill - Perilaku Konsumen
TULISAN 7
BAB 7
PEMBELAJARAN KONSUMEN
I.
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
Pembelajaran
konsumen adalah suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman masa lalunya.. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan
pengalamannya di masa lalu.
Ada beberapa
elemen dasar dalam pembelajaran :
·
Motivasi
Konsep
motivasi penting bagi teori pembelajaran ingatlah, motivasi didasarkan pada
kebutuhan dan sasaran. Motivasi berlaku sebagai pemacu pembajaran.
·
Isyarat (tanda-tanda)
Isyarat
merupakan stimuli yang memberikan arah berbagai motif ini. Isyarat membantu
mengarahkan dorongan konsumen jika konsistensi dengan harapan-harapan konsumen.
·
Respon
Cara
bereaksi para individu terhadap dorongan interval atau isyarat bagaimana mereka
berperilaku akan membentuk respon mereka. Pembelajaran dapat terjadi bahkan
ketika tanggapan tidak jelas.
·
Penguatan (Reinforcement)
Meningkatkan
kemungkinan bahwa respon khusus akan terjadi di masa yang mendatang karena
adanya berbagai isyarat atau stimuli khusus.
II.
TEORI
PEMBELAJARAN
Terdapat tiga teori besar yang menjelaskan
belajar dan proses pembelajaran, yakni :
·
Teori Pembelajaran Perilaku
·
Teori Pembelajaran Kognitif
·
Teori Pembelajaran Observasional
III.
ILUSTRASI
TEORI PEMBELAJARAN
1.
Ilustrasi dari classical conditioning(membiasakan)
- Pavlov àeksperimen
terhadap anjing
- Membiasakan
sesuatu kepada konsumen sehingga ada stimulus
2.
Ilustrasi dari instrumental conditioning(belajar dari kesalahan)
- Jika
suatu stimulus yang diberikan mendapat respon negative atas pengalamannya
dimasa lalu maka konsumen tidak akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan
datang (belajar dari kesalahan)
3.
Ilustrasi dari cognitive learning
- konsumen
berprilaku menyelesaikan masalah
- Masalah
tersebut diselesaikan dengan cara mencari informasi berbagai produk yang
mungkin menyelesaikan masalah yang di hadapi.
4.
Ilustrasi pembelajaran pasif
- penerapannya
pada media sebagai sarana memasang iklan (produk dengan tingkat
keterlibatan rendah.
- Sebaiknya
iklan menampilkan sisi lain tidak bersifat informasional tetapi berupa
symbol-simbol dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.
IV.
RELEVANSI
PENGARUH PERILAKU dan COGNITIVE LEARNING pada PEMASARAN
Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok
untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian
informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan
mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan
cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin
mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan
dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan
untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.
V.
LOYALITAS
KONSUMEN
Loyalitas konsumen dapat dikelompokkan dalam
dua kelompok, yaitu loyalitas merek dan loyalitas toko.
Loyalitas merek bisa didefinisikan sebagai
sikap menyenangi terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian
yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.
Terdapat dua pendekatan dalam mempelajari
loyalitas merek. Pertama pendekatan instrumental conditioning, yang memandang
bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu adalah menunjukkan loyalitas
merek.
Pendekatan kedua yaitu didasarkan pada teori
kognitif. Perilaku itu sendiri tidak merefleksikan loyalitas merek. Loyalitas menyatakan
komitmen terhadap merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan oleh perilaku
pembelian yang terus menerus.
Assael (1992) mengemukakan empat hal yang
menunjukkan kecenderungan konsumen yang loyal sebagai berikut:
1)
konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri
pada pilihannya.
2) konsumen yang lebih loyal mungkin merasakan tingkat risiko yang
lebih tinggi dalam pembeliannya.
3)
konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin loyal
terhadap toko.
4)
kelompok konsumen yang minoritas cenderung untuk lebih loyal
terhadap merek.
Sementara store loyalty perilaku konsistennya
adalah dalam mengunjungi toko tempat konsumen bisa membeli produk yang
diinginkan. Jika dalam loyalitas merek mereka loyal karena mereknya, dalam
laoyalitas toko mereka loyal karena kualitas pelayanan yang diberikan oleh
pengelola dan karyawan toko.
VI.
PEMBELAJARAN
VICARIOUS
Pembelajaran Vicarious (Pencontohan)
menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek – aspek dari
teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada
suatu proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati
tindakan orang lain.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar